PERALATAN DASAR LABORATORIUM KIMIA
Bekerja di laboratorium tidak bisa lepas dari penggunaan peralatan laboratorium khususnya peralatan gelas. Guna menjamin kualitas kerja di laboratorium, pemahaman yang baik bagaimana cara penggunaan dan perawatan peralatan gelas adalah sangat penting.
Kemampuan menggunakan alat gelas dengan tepat (accurate), cermat (precision), andal (reliable), mantap (stable), cepat (Quikly), dan selamat (safety) merupakan kunci kesuksesan kerja di laboratorium
Kesuksesan kerja dilaboratorium selain ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan prosedur dan pengeloaan bahan kimia, ditentukan pula oleh kemampuan dalam menggunakan peralatan gelas. Kemampuan pekerja laboratorium dalam mengoperasikan alat gelas tergantung dari pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dimilikinya.
Agar siswa ataupun laboran dapat bekerja di laboratorium secara baik maka harus mempunyai kemampuan yang baik mengenai teknik menggunakan alat laboratorium khususnya peralatan gelas. Dengan kata lain untuk dapat bekerja dilaboratorum dengan baik, maka seorang harus menguasai teknik penggunaan peralatan gelas yang baik. Seorang yang telah menguasai teknik pengoperasian peralatan gelas dengan baik maka akan dapat bekerja di laboratorium lebih profesioanal
Peralatan Dasar yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi 3 :
- Peralatan gelas ( glass ware equipment )
- Peralatan bukan gelas ( non glass equipment )
- peralatan pemanas ( heating equipment )
- Peralatan untuk menimbang ( balance )
Peralatan Gelas dibagi menjadi 3 :
- Peralatan gelas dasar
Contoh : tabung Erlenmeyer, gelas kimia ( beaker gelas), corong gelas, corong pemisah, tabung reaksi, gelas arloji, corong buchner, kondensor, labu pemanas, botol reagen, pengaduk gelas, pipet tetes, cawan Petri
- Peralatan gelas untuk pengukuran
Contoh : pipet ukur, pipet volume, buret, gelas ukur, labu volume
- Peralatan gelas untuk analisis
Contoh, thermometer, hygrometer, piknometer, hydrometer
Peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas harus memiliki sifat satu diantaranya :
- tahan panas ( pyrex )
- tahan terhadap kenaikan suhu mendadak ( borosiklat )
- dapat dipanaskan pada api tanpa menjadi kusam (soda lime)
Prinsip-prinsip penggunaan alat gelas secara umum adalah:
1. Alat gelas harus bersih dan kering
2. Skala yang ditunjukkan pada alat gelas terlihat dengan jelas
3. Alat gelas berfungsi dengan baik (tidak cacat)
4. Pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat gelas yang tahan panas
5. Jika digunakan untuk mengukur atau memindahkan cairan yang berbahaya maka tidak boleh menggunakan anggota tubuh secara langsung namun dengan menggunakan alat bantu dan alat keselamatan kerja.
6. Menuangkan cairan kedalam cairan yang lain harus diperhatikan urutannya, karena urutan yang salah dapat menimbulkan letupan bahkan ledakan.
PERALATAN GELAS DASAR
1.
Tabung Erlenmeyer (Erlenmeyer flask)

Tersedia berbagai ukuran erlenmeyer diantaranya adalah 50 ml, 150 ml, 250 ml dan 1000 ml.
Fungsi tabung erlenmyer diantaranya adalah:
· sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
· untuk menempatkan larutan yang akan dititrasi
· sebagai wadah media untuk pertumbuhan mikroba
2. Gelas beker (beaker glass)

· sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
· membuat larutan, untuk menempatkan larutan
· menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung
· melarutkan bahan dan memanaskan bahan.
3. Tabung reaksi (test tube )
Tersedia berbagai ukuran tabung reaksi yang besarnya ditentukan berdasarkan ukuran diameter. Diantara ukuran tabung reaksi adalah 25 ml, 50 ml, dan 100 ml.

· untuk tempat mereaksikan dua larutan / bahan kimia atau lebih
· sebagai tempat pengembang- biakanan mikroba, misalnya pada pengujian penentuan jumlah bakteri.
Tabung reaksi dalam penggunaannya biasanya dibantu dengan penjepit kayu untuk memudahkan pemanasan bahan yang direaksikan dan untuk menghindari yang ditimbulkan dari reaksi.
4. Gelas arloji (Watch glass)

Fungsi gelas arloji adalah :
· sebagai tempat menimbang bahan berupa padatan atau pasta,
· menutup wadah saat proses penguapan atau pemanasan.
· Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
5. Botol reagen (reagent bottle)

6.
Gelas pengaduk ( stirring rod )

Gelas pengaduk terbuat dari bahan kaca yang tahan panas, fungsinya antara lain :
· untuk membantu menuangkan cairan dalam erlenmeyer atau gelas beker
· mengaduk padatan dalam pembuatan larutan
· membersihkan alat gelas seperti tabung reaksi erlenmeyer dengan dialapisi kertas tisue terlebih dahulu.
Ukuran gelas pengaduk ada yang panjang dan ada yang panjang tergantung dari penggunaannya.
7. Pipet tetes (dropper disposable pipet)

8. Petridish (cawan petri)

- sebagai wadah menimbang
- menyimpan bahan kimia
- membantu menumbuhkan mirkroha pada analisa mikrobiologi
9. Corong gelas (funnel conical)

10. Corong pemisah (separating funnel)
Tersedia berbagai ukuran corong pemisah diantaranya adalah : 250 ml, 500 ml dan 1000 ml. Corong pemisah berfungsi untuk memisahkan cairan atau pasta dari dua campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya. Dalam penggunaannya corong pemisah biasanya ditempatkan pada ring besi yang dipasang pada statif. Gambar berbagai jenis corong pemisah adalah sebagai berikut:





11. Desikator ( desiccator )
berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
- Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
- Mengeringkan padatan
Fungsi :
- Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
- Mengeringkan padatan
Cara menggunakannya :
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.
Fungsi desikator adalah :
digunakan untuk proses pengeringan, baik dengan menggunakan senyawa higroskopis (kalsium klorida dan silica gel) atau proses penghampaan.
12. Mortar dan alu ( mortar and pestle )

13. Corong Buchner

14. Erlenmeyer Buchner :
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol
15. Krusibel

16.
Botol semprot ( bottle wash )

Berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.
Kaki tiga krus ( clay triangle )
Kaki tiga krus ( clay triangle )

17. Statif ( statif )

18.
Klem buret ( ordinary clamp )

Terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.
19.
Tang krusibel ( crucibles tongs )

Terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.
20.
Penjepit tabung reaksi (
Bentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm.
Kegunaan
Untuk menjepit tabung reaksi
21. Labu destilasi (boiling flask )

Kegunaan
Untuk destilasi larutan
22. Pipet Filler (pengisap pipet)

Kegunaan
Untuk menghisap larutan yang akan diukur
23. Rak tabung reaksi

Kegunaan
Tempat tabung reaksi
24. Spatula plastik

Kegunaan
Pengambil zat Kristal
25. Spatula logam

Kegunaan
Pengambil zat yang tidak bereaksi dengan logam.
26. Kawat Nikrom

Kegunaan
Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala
1 komentar:
mksh..sangat membantu
Posting Komentar